Bumi (yang memberi hasil). Menurut istilah Ibrani, dimaksudkan tanah yang istimewa sebuah palnit yang kita diami. Mat 27:45; Kej 1:1-10; 21:32. tidak ada keterangan jelas bahwa bumi ini berbentuk bulat. Ayub 9:6; Maz 75:4.Apa kehendak Allah bagi bumi? ”Inilah firman Yehuwa, . . . Pembentuk bumi . . . , yang tidak menciptakannya dengan percuma, yang membentuknya untuk didiami.”—Yesaya 4518. APA KATA ORANG Banyak orang yakin bahwa bumi muncul begitu saja. Menurut ajaran beberapa agama, bumi adalah tempat sementara yang Allah gunakan untuk menguji manusia, apakah layak diupahi dengan kehidupan surgawi atau pantas dihukum dengan api neraka. APA KATA ALKITAB Alkitab mengatakan bahwa ”Allah menciptakan langit dan bumi”. Kejadian 11 Ia memberi tahu pasangan manusia pertama, ”Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, tundukkanlah . . . segala makhluk hidup yang merayap di bumi.” Kejadian 128 Allah menyebut-nyebut soal kematian hanya dalam hal yang berkaitan dengan ketidaktaatan. Kejadian 217 Itu berarti bahwa Allah bermaksud menjadikan bumi sebagai tempat tinggal abadi bagi manusia. Allah ingin agar bumi dipenuhi dengan orang-orang taat yang memeliharanya dan menghuninya untuk selamanya. Akankah bumi hancur? ”Ia telah menjadikan bumi di tempatnya yang tetap; yang tidak akan digoyahkan sampai waktu yang tidak tertentu, atau selama-lamanya.”—Mazmur 1045. APA KATA ORANG Para ilmuwan telah memperkirakan berbagai keadaan yang bisa membuat bumi hancur atau tak bisa dihuni. Menurut mereka, ada hal-hal yang bisa mengancam keberadaan manusia. Misalnya bencana alam, seperti tabrakan benda langit dengan bumi, letusan gunung berapi yang superdahsyat, kematian matahari, atau pemanasan global. Ada juga bencana akibat ulah manusia, seperti perang nuklir atau serangan senjata biologis. APA KATA ALKITAB Kehendak Allah bagi bumi belum berubah. Firman Allah jelas berkata, ”Bumi tetap berdiri bahkan sampai waktu yang tidak tertentu.” Pengkhotbah 14 Selain itu, bumi akan terus dihuni. Alkitab berkata, ”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.”—Mazmur 3729. MENGAPA PENTING UNTUK TAHU? Karena percaya bahwa bumi akhirnya akan hancur, ada yang menjarah sumber daya bumi yang berharga. Ada juga yang hidup hanya untuk hari ini dan kehilangan harapan akan masa depan. Ini bisa membuat hidup mereka kurang bermakna atau tanpa tujuan. Sebaliknya, jika percaya bahwa kita bisa hidup selamanya di bumi, kita kemungkinan akan membuat keputusan yang bermanfaat bagi kita dan keluarga kita, bahkan sampai di masa depan. Apakah tujuan akhir manusia adalah surga? ”Mengenai langit, langit adalah milik Yehuwa, tetapi bumi telah diberikannya kepada putra-putra manusia.”—Mazmur 11516. APA KATA ORANG Banyak orang percaya bahwa semua orang baik akan pergi ke surga. APA KATA ALKITAB Surga adalah milik Allah, tapi bumi adalah untuk manusia. Alkitab berbicara tentang ”bumi yang berpenduduk yang akan datang”. Ibrani 25 Yesus adalah manusia pertama yang naik ke surga, dan Alkitab menunjukkan bahwa ada orang-orang pilihan lain yang akan pergi ke surga untuk suatu tujuan khusus. Bersama Yesus, mereka akan ”memerintah sebagai raja-raja atas bumi”.—Penyingkapan Wahyu 59, 10; Lukas 1232; Yohanes 313. MENGAPA PENTING UNTUK TAHU? Alkitab sebenarnya tidak mengajarkan bahwa semua orang baik akan pergi ke surga. Kalau Allah membawa semua orang baik ke surga, itu berarti Ia gagal melaksanakan kehendak-Nya yang mula-mula bagi bumi. Itu juga berarti bahwa janji-Nya tentang kehidupan abadi di bumi tidak benar. Sebaliknya, Firman Allah berjanji, ”Berharaplah kepada Yehuwa dan ikutilah jalannya, dan ia akan meninggikan engkau untuk memiliki bumi.”—Mazmur 3734.
- Уբиցу ዑчոζавр
- Вро ጠሦкажዶηеሩի ጰሄфи
GagasanBumi bulat muncul dalam filsafat Yunani dengan Pythagoras (abad ke-6 SM), meskipun kebanyakan masyarakat pra-Sokratik (abad ke 6 - 5 SM) meyakini model Bumi datar. Aristoteles memberikan bukti bentuk bulat Bumi pada sekitar 330 SM. Pengetahuan Bumi bulat secara bertahan mulai menyebar pada dunia Hellenistik sejak saat itu.
PENDAPAT KELOMPOK PRO Kelompok ini percaya bahwa bumi itu DATAR karena Alkitab menuliskan, diantaranyaDan. 410-11 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumiPendapat Ayat diatas tersebut membuktikan bahwa si penulis alkitab menganggap bahwa bumi itu datar, karna tidak mungkin orang bisa melihat seluruh bagian bumi walaupun orang tersebut berada diatas pohon dan gunung tertinggi di dunia sekalipun. Ini menunjukkan bahwa hal itu hanya berlaku jika bumi itu 194-6 195-7 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahariyang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas Pada ayat tersebut selain menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi, juga dikatakan bahwa TIDAK ADA YANG TERLINDUNG DARI PANAS SINARNYA. Hal ini membuktikan bahwa Alkitab menganut paham bahwa bumi itu DATAR. Kerena bumi yang bulat tidak mungkin bisa tersinari oleh matahari secara penuh. Pasti ada bagian yang terlindung dari sinar juga kristen yg mengatakan bahwa bumi itu bulat berdasarkan ayat berikut 4022 Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!Ayat hasil perkosaan dari LAI tersebut sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, LAI dengan sengaja merubah ayat alkitab demi meluruskan niat mereka untuk menutupi kebobrokan alkitab. Dan mari kita bandingkan dengan ayat alkitab versi KJV berikut 4022 It is he that sitteth upon the circle of the earth, and the inhabitants thereof are as grasshoppers; that stretcheth out the heavens as a curtain, and spreadeth them out as a tent to dwell inDan sekarang coba kita lihat ayatnya dalam bahasa Ibrani berikut ini Yesaya 4022 הישב על־חוג הארץ וישביה כחגבים הנוטה כדק שמים וימתחם כאהל לשבתDisana dikatakan bentuk bumi ialah "Circle" atau lingkaran, dan dalam kitab Yesaya dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Ibrani, kita akan mendapatkan kata berikut "ח֣וּג" yang artinya "Circle/Lingkaran". Jadi kesimpulannya menurut alkitab bentuk bumi itu serupa dengan uang koin yg berbentuk lingkaran saya tambahkan sendiri tentang kata-kata dalam Alkitab yang mendukung teori iniUjung-ujung bumi Ul. 2849; 3317; Neh. 19; Ayb. 2829; Maz. 1914; 658; 1357; Yes. 89; 135; 2416; Luk. 1131; Kis. 18. Keempat penjuru Bumi & ujung langit ke ujung langit lainnya Mat. 431; Mar. 1327.PENDAPATKELOMPOK KONTRAKelompok ini percaya bahwa bumi itu BULAT karena Alkitab menuliskan, diantaranyaYes. 4022Pada saat ilmuwan Nicolas Copernicus mengatakan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya dan Christopher Columbus berusaha meyakinkan orang bahwa bumi adalah bulat. Reaksi masyarakat pada waktu itu adalah mengatakan kedua orang ini adalah orang China Chung-Kuo kuno mempunyai pemahaman bahwa bumi ini datar sehingga negara mereka disebut "negara kerajaan tengah" 中- ZHONG/CHUNG = tengah; 国 – GUO/KUO = negara, negara lain merupakan negara-negara pinggiran belaka. kata Ibrani חוג - KHUG, khet - vav – gimel, bermakna lingkaran, bulatan, atau apa saja yang bulat dan tidak memiliki sudut. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan circle, circuit, compass. Asal katanya adalah kata kerja dengan kata yang sama חוג - KHUG yang berarti melingkari, mengelilingi, menggambarkan suatu bulatan. Menurut Gesenius's Lexicon kata ini bermakna a circle, menerjemahkan kata Ibrani חוג - KHUG dengan γυρο - GUROS. Kata inilah yang diserap menjadi kata "GYRO" dalam bahasa Inggris. Pagninus menerjemahkan kata ini dalam bahasa Latin dengan "super sphaeram, sphere" bola/globe yang super. Montanus Vatablus menerjemahkannya dengan "globum". Sedangkan Vitringa menerjemahkannya dengan "super orbem telluris", semuanya merujuk kepada bulat seperti baca Gereja Roma Katolik "tempo doeloe" menganggap bumi ini datar karena ada ungkapan tentang ujung bumi namun sepertinya mereka dulu tidak menyadari bahwa "ujung bumi" itu bermakna alegoris. Barangkali waktu itu mereka "belum" menyelidiki Alkitab Vulgata yang menulis "qui sedet super gyrum terrae".PENDAPAT YANG OBYEKTIFAlkitab bukanlah buku sains. Tidak seperti sains yang bertolak dari ilmu filsafat yang sarat dengan pemikiran logikal, taksonomial pengelompokan, dan rasional, tetapi Alkitab merupakan buku yang sarat dengan pemikiran yang menyeluruh, lengkap dengan gaya retoris penyampaian dengan keindahan tetapi logis, dan berpusat kepada maksud karya Allah sendiri terhadap kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam konteks ini, Alkitab pun tidak berbicara secara eksplisit tentang bumi itu datar atau bulat. Ayat-ayat Alkitab di atas dituliskan bukan untuk menjelaskan teori bentuk bumi ini baik secara eksplisit tersurat maupun implisist tersirat. Gaya bahasa digunakan oleh si penulis Kitab dengan tujuan yang sama, yaitu menekankan pada berita utamanya sering disebut makna tunggal, bukan pada teks sederhana Dalam Kis. 18. Tidak berbicara tentang teks tunggal "ujung bumi", tetapi makna tunggalnya adalah menunjuk pada perluasan pekabaran Injil Kristus dan wilayah pusat dunia yaitu obyektif, justru ilmu filsafat harus mampu membuktikan suatu teori apapun termasuk teori bentuk bumi dan semestinya justru akan mendukung data-data dalam Alktiab sekaligus tidak menentang Alkitab. Contohnya, seorang ilmuwan bernama Dr. Jason Lisle, dengan lulusan terbaik Summa Cum Laude dari Wesleyan University. Dia seorang Astronomer dan Fisikawan Sekuler yang menjelaskan teori-teori Astronomi, Fisika, Matematika, dan Astrofisik yang kemudian justru pendapatnya mendukung data-data teks Alkitab. Silakan cek di alamat berikut Alkitab seharusnya tidak dipaksakan untuk mendukung teori-teori filsafat, tetapi sebaliknya, teori filsafat justru dibutuhkan untuk mendukung data-data Alkitab. Ini tidak berarti bahwa Alkitab tidak lengkap. Seperti di awal tadi, Alkitab adalah buku tentang Allah dan karya-Nya bagi manusia di dalam kronologi sejarah nyata. Gaya bahasa yang dipakai para penulisnya adalah retoris dan tidak bisa DITAFSIRKAN dengan sembarangan untuk tujuan tertentu selain berita dalam makna tunggal-nya, bukan kata tunggalnya.Ayatapa yang dibicarakan dalam Alkitab Bumi Datar atau Bulat? Himne Alkitab dalam satu tahun Ayat hari Topik Pencarian Bandingkan Alkitab Baru Dibaca Passages Tersimpan Video Maps / Garis waktu / Atlas. Tambahkan ke Mulai Rekomendasi Pendeta Menyumbangkan Hubungi kami Aplikasi Alkitab Suci (XML / Audio) Pengaturan. A A A A A
Kayle B. de Waal, kebangkitan baru-baru ini akan sebuah keyakinan bahwa bumi itu datar dan itu tayang dokumenter televisi, postingan di berbagai internet, dan diberbagai situs web, mereka secara khusus membahas ide bawah bumi ini akan membahas ayat-ayat Alkitab yang digunakan untuk mendukung gagasan akan memberikan sejarah singkat ide dan garis besar singkat dari prinsip interpretasi, menyajikan bukti, terlibat secara kritis dengannya, dan menyajikan temuan Belakang SejarahFilsuf Yunani abad keenam Pythagoras diakui sebagai orang pertama yang berpendapat bahwa bumi adalah bola Pada abad keempat SM, sebuah bola Bumi ”menjadi diterima secara luas di antara orang-orang terpelajar”.⁵Ide ini telah diterima secara mayoritas…Aristoteles 384–322 SM memberikan bukti untuk bentuk bola bentuk bumi secara empiris sekitar 330 SM. Dunia Helenistik umumnya mengakui bahwa bumi berbentuk Younker dan Richard Davidson mempelajari sumber utama dan sumber kedua yang terkait dengan literatur Babilonia, Yunani, dan Yahudi dan menyimpulkan bahwa tidak satu pun dari bangsa kuno ini yang percaya pada bumi datar dengan kubah atau berjalannya sejarah, pandangan tentang bentuk bumi dipertanyakan. Daniel Boorin menyatakan, ”Amnesia ilmiah di seluruh Eropa . . . melanda benua dari tahun 300 M hingga setidaknya abad-abad itu Iman dan dogma Kristen menekan citra yang berguna dari dunia yang telah begitu lambat, sangat menyakitkan dan begitu digambar dengan cermat oleh ahli geografi kuno.”⁸Namun, terlepas dari ini, konsensus ilmiah adalah bahwa selama Abad Pertengahan abad kedua belas hingga ketiga belas, “Semua orang terpelajar di seluruh Eropa tahu tentang bentuk bola bumi dan perkiraan kelilingnya atau lingkarnya.”⁹Pada jaman Columbus, sesama pelaut dan bahkan para pengkritiknya mengerti bahwa dunia kita adalah bola telah menjadi fakta yang mapan selama berabad-abad. Buku teks astronomi populer On the Sphere of the World, diterbitkan lebih dari 250 tahun sebelum Columbus berlayar, berpendapat, “Bahwa bumi juga bulat ditunjukkan tidak terbit dan terbenam sama untuk semua orang di mana-mana, tetapi terbit dan terbenam lebih cepat bagi mereka yang di timur daripada di barat; dan ini tidak ada penyebab lain selain karena tonjolan Bumi.”11Keyakinan akan bumi datar, bagaimanapun, menjadi momentum yang serius ketika Flat Earth Society didirikan di Amerika Serikat pada tahun masyarakat kontemporer, gerakan “Bumi Datar” telah melihat baru-baru ini kebangkitan, dengan Twitter dan YouTube bertindak sebagai inkubator untuk pandangan penting lagi, beberapa orang Kristen juga percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa bumi itu datar karena mereka menafsirkan beberapa bagian Kitab Suci secara harfiah. Kekhawatiran itulah yang sekarang kita InterpretasiPenting untuk memiliki prinsip-prinsip interpretasi yang sehat yang muncul dari Kitab Suci itu sendiri. Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk penelitian iniKita harus mempelajari Alkitab dalam konteks sastranya serta dalam konteks sejarah, agama, sosial dan budaya tidak ditulis dengan keprihatinan atau pertanyaan abad kedua puluh satu. Alkitab ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, atau Aram untuk orang-orang kuno yang hidup dalam masyarakat Mediterania yang lebih Alkitab menjelaskan dan menafsirkan dirinya sendiri, bagian-bagian Kitab Suci yang sulit harus dipelajari dalam terang bagian-bagian Kitab Suci yang lebih adalah wahyu diri Allah kepada manusia 2 Tim 316. Dengan kata lain, tanpa Alkitab kita tidak akan tahu apa-apa tentang menjelaskan dirinya sendiri dalam kaitannya dengan setiap Tuhan adalah cetak biru untuk pemahaman kita tentang bagian-bagian selanjutnya yang mengatakan apa pun tentang penciptaan alkitabiah menyatakan kekuatan dan kuasa Tuhan yang tak yang kekal, tak terbatas, dan supernatural menciptakan dunia ini ex nihilo Rom 417; Ibr 113; Mz 902; Yes 4424; 4812–13; 4518.13Namun terlepas dari kekekalan-Nya, Tuhan bertindak secara temporal—dalam sejarah manusia—melalui urutan tindakan yang dimaksudkan untuk mewujudkan Jacques Doukhan, “pentingnya penciptaan dalam Alkitab dapat dilihat melalui banyak referensi dalam Kitab-Kitab Ibrani” Kel. 158, 17; Yes 40–55; Yer 423–26; 3135–57; Mz 292; 951–6; 13913–14; 145 15; Dan 7-8; 12.15Kita harus menentukan genre apa yang kita baca di Kitab Suci penting untuk dipahami dan memperoleh makna yang benar dari Kitab Suci. Jika kita salah memahami genre suatu bagian, kita bisa salah menafsirkan bagian dapat membantu memutuskan apakah pernyataan dalam Kitab Suci harus dipahami secara harfiah atau sebagai kiasan atau harus mengambil perspektif yang berpusat pada Tuhan ketika kita menafsirkan utama Alkitab meskipun bukan satu-satunya adalah untuk mengungkapkan karakter Allah Alkitab dibuka, potret Tuhan yang berbeda muncul. Tuhan tetap lebih besar dari potret. Kita tidak pernah belajar semua yang perlu diketahui tentang Tuhan, tetapi kita belajar tentang ini penting karena Tuhan adalah pencipta dan EvaluasiDugaan bukti alkitabiah yang disajikan untuk bumi datar ada empat dan mencakup 1 cakrawala, 2 air dan langit di atas, 3 bumi tidak bergerak, dan 4 teks-teks khusus yang diduga merujuk pada bumi yang sering hanya diposting di berbagai halaman web tanpa penjelasan apapun. Artikel ini akan menyajikan bukti dengan menempatkan ide-ide serupa dari ayat-ayat yang berbeda bersama-sama, dan dengan menyajikan asumsi yang menyertainya serta evaluasi akan menarik dari berbagai sarjana ke meminimalkan Cakrawala/Vault• “Dan Allah berfirman, Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.’ Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.” Kej. 16–8, 14.19• “Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!” Mzm 1484.• “Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,” 2 Pet 35.• “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” Yes 4022.• Ayat-ayat lain yang mendukung pengertian langit seperti tenda atau kanopi termasuk Mazmur 1042–3, 194–5, 1816 dan 2 Samuel 22 yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi memiliki kubah, kubah, atau kanopi yang mengelilinginya; ada perairan di atas langit; dan ada lingkaran di atas AlkitabiahKata Ibrani rāqîa, diterjemahkan “cakrawala” atau “kubah”, berarti “hamparan.” Ada sejumlah sarjana yang mengartikulasikan pandangan Mathews berpendapat “bahwa Allah menciptakan bentangan untuk menciptakan batas, memberi struktur pada air atas dan bawah Kej. 16-7.Hamparan adalah suasana yang membedakan air permukaan bumi yaitu perairan di bawah dari perairan atmosfer atau awan yaitu air di atas.”20Hamparan juga tempatnya di mana matahari dan bulan ditempatkan Kej 115, 17 dan burung-burung terbang Kej 120.Dalam nada yang sama, Hugh Ross mengklaim bahwa “hamparan” dalam Kejadian 16-8 mengacu pada troposfer dan “perairan di atas” adalah uap berpendapat bahwa ”pemisahan’ air oleh Tuhan secara akurat menggambarkan pembentukan troposfer, lapisan atmosfer tepat di atas lautan di mana awan terbentuk dan kelembapan berada.”21Younker dan Davidson mencapai kesimpulan yang sama ketika mereka menyatakan bahwa air di atas cakrawala dalam Kejadian 17 mengacu pada penting, istilah rāqîa diberi nama dalam Kejadian 18—šāmayim “langit”.23Kata Ibrani sāmayim dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “surga” dan sebagai “langit.“Tapi di sini arti “langit” dimaksudkan karena Penggunaan istilah rāqîa di kemudian hari dalam Perjanjian Lama tidak memberikan kesan bahwa langit adalah kubah yang orang berpendapat bahwa orang Ibrani percaya ada jendela atau pintu literal di mempelajari Kitab Suci dengan cermat dapat membantu kita menafsirkan Kitab Suci. Mazmur 7823 dapat membantu kita memahami Mazmur 1484 karena mengacu pada “jendela” dan “surga”.Mazmur 7823 berbunyi, “Namun Dia memerintahkan awan [šĕḥāqîm] di atas dan membuka pintu-pintu langit.”Istilah “pintu langit” secara eksplisit terkait dengan awan melalui sinonim puitis Perjanjian Lama Keil dan Delitzsch mengakui bahwa dalam pemikiran Ibrani “menurut representasi Perjanjian Lama, setiap kali hujan deras, pintu atau jendela langit dibuka.”26Jadi istilah ini tidak menggambarkan jendela harfiah di langit, tetapi digunakan secara puitis, cara kiasan untuk mengungkapkan bahwa hujan deras dari heran Van Gemeren menyatakan, sebenarnya, bahwa air di atas langit dalam Mazmur 1484 adalah berbagai bentuk 2 Petrus 35, Petrus Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,Petrus menyinggung Kejadian 16–10 dengan frasa “dari air dan oleh air” Gk. ex hydatos kai di’ hydatos.Tuhan memisahkan air dari tanah, jadi bagian pertama dari kalimat “keluar” air” secara “dan dengan air” lebih sulit. Ini merujuk, kemungkinan besar, pada fakta bahwa air adalah sarana yang dengannya bumi muncul. Dengan kata lain, saat air surut bumi dengan Yesaya 4022, kata “lingkaran” adalah kata Ibrani ḥûg gUH. Kata yang sama digunakan untuk merujuk untuk lingkaran dan cakrawala dalam Ayub 2214 dan Amsal 8 lain seperti Yesaya 661, 1 Raja-raja 839, dan Mazmur 24 mengajarkan bahwa Allah tinggal di surga ḥûg.30Misalnya , Yesaya 661 berbunyi, “Beginilah firman TUHAN “Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Di mana rumah yang akan Anda bangun untuk saya?Di mana tempat peristirahatanku?” Kita harus membaca berbagai versi Ayat-ayat Alkitab tentang suatu masalah untuk membedakan pikiran ilahi dan mempelajari apa itu berkonsultasi dengan teks-teks lain, kita pelajari bahwa hug, yang mengacu pada lingkaran di atas bumi dalam Yesaya 4022, juga mengacu pada langit sebagai cakrawala dalam berbagai teks itu, Mazmur 1042–3, 194–5, 1816, dan 2 Samuel 2216 harus dipahami secara seperti matahari bukanlah mempelai laki-laki yang keluar dari kamarnya Mzm 195, demikian pula tidak ada tenda secara harfiah di sekitar bukti kumulatif dari penelitian kami dari empat ayat ini memberitahu kita bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi memiliki kubah atau kubah di Alkitab mengajarkan bahwa ada hamparan di dimana awan dan matahari dan bulan ditempatkan Kej 115, 17 dan burung-burung terbang Kej 120.Tidak ada jendela atau pintu literal di hamparan. Lebih tepatnya, jendela atau pintu yang terbuka mengacu pada hujan, ketika awan “melepaskan” Dasar• “Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.” Mz 10225; lihat juga 1042; 931.• “Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.” 1 Sam 28, TIB.• “Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan. Yes 4813; lihat juga Zak 121.Asumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi memiliki fondasi dan karena itu datar, dan ada pilar yang menopang AlkitabiahKonsep “dasar” menunjuk pada pendirian Allah atas bumi Mzm 7869; 1045; 11990; 1486.31 Ini menjadi lebih jelas ketika kita melihat paralelisme di Mazmur 7869, yang berbunyi, “Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;.”Dia merujuk “secara kiasan pada keteguhan dan stabilitas ciptaan Tuhan.”32 Gagasan tentang fondasi atau pendirian merujuk, oleh karena itu, pada kendali Tuhan yang tidak dapat diubah atas segala sesuatu, baik dan buruk, dan karenanya keunikan Tuhan Ul 3239; Yes 414; 4310; 4812.33Dengan hati-hati membandingkan Kitab Suci dengan Kitab Suci, kita bisa menjauh dari pembacaan literalistik ide “fondasi.”“Tiang-tiang bumi” disebutkan dalam 1 Samuel 28. Ungkapan ini juga harus dipahami dalam konteks alkitabiah yang lebih luas, dan tidak diartikan secara membantu kita lebih memahami ayat ini, mari kita lihat Ayub 267, yang berbunyi, “Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan..”Tampaknya ayat-ayat ini saling bertentangan bagaimana bumi dapat bersandar pada tiang-tiang dan pada saat yang sama tidak bergantung pada apa pun?Konteks setiap perikop menuntun kita untuk menyadari bahwa para penulis Alkitab menggunakan bahasa kiasan ketika mereka berbicara tentang “tiang-tiang bumi”.Hana mengucapkan kata-kata 1 Samuel 28 selama doa, setelah mendedikasikan putranya Samuel kepada berbicara kata-kata Ayub 267 ketika berbicara dengan teman-temannya tentang kelemahan manusia dalam terang kekuasaan tertinggi puitis semacam ini—yaitu, pilar dan fondasi—umumnya digunakan dalam Kitab Suci untuk menggambarkan bagaimana Tuhan menegakkan dan memelihara Stuart dan Gordon Fee mengingatkan kita bahwa sastra kebijaksanaan, yang diklasifikasikan sebagai Ayub dan Mazmur, sering disalahpahami karena penggunaan bahasa perhatikan apa yang Tuhan katakan kepada Ayub“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? — Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya?” Ayub 384–6.Gagasan bahwa orang Ibrani dan Mesopotamia kuno percaya pada bumi bersudut empat yang sederhana telah dibantah oleh penemuan tablet Mesopotamia yang menunjukkan bahwa empat “sudut” sebenarnya mengacu pada empat arah mata angin di dalam lingkaran Yesaya 1112 dan Yehezkiel 72, dua kata kunci ibrani yang menggambarkan sudut-sudut bumi secara harfiah berbicara tentang “empat sayap” kăn•pôṯʼ.Ini akan menjadi kesalahan untuk mengasumsikan bahwa empat sudut siku-siku sembilan puluh derajat orang Ibrani kuno ingin menggambarkan objek dengan literal sembilan puluh derajat sudut bersudut, seperti sudut rumah, sudut jalan, atau sudut altar, sudut umum istilah yang digunakan adalah pinnah “pojok”.Tuhan menggunakan bahasa kiasan fondasi dan batu penjuru untuk menyampaikan sesuatu tentang pribadi-Nya—Dia adalah Pencipta yang cara yang sama, hewan tidak berbicara dan tertawa, namun Tuhan juga memberi tahu Ayub bahwa kuda itu “tertawa” dalam ketakutan” Ayub 3922, ESV.Ketika kita menafsirkan Kitab Suci, kita berusaha untuk menemukan maksud yang dimaksudkan untuk mengerti genre sastra apa yang digunakan juga sangat penting. Sama seperti kita menggunakan bahasa kiasan hari ini, demikian juga para penulis Kitab Suci sering menggunakan kiasan—terutama dalam literatur yang lebih mudah yang memperkenalkan bagian ini menunjuk pada fondasi sebagai pembentukan Tuhan atas bumi dan harus digunakan untuk menafsirkan teks-teks sulit seperti 1 Samuel 2 Tak Bergerak“Dan matahari berhenti, dan bulan tetap, sampai orang-orang itu membalaskan dendamnya kepada musuh-musuh mereka. Bukankah ini tertulis dalam kitab Yasher? Maka matahari berhenti di tengah-tengah langit, dan tidak segera terbenam kira-kira sehari penuh” Yos 1013.“Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang. 1 Taw 1630, TIB.“Fear before him, all the earth the world also shall be stable, that it be not moved”KJVAsumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi tidak AlkitabiahSeperti bagian-bagian Alkitab lainnya, kita prihatin dengan menemukan niat penulis saat kami mempelajari teks—daripada membaca ide dan praanggapan kita ke dalam ditentukan oleh teks. Prinsip-prinsip yang diuraikan di awal artikel ini akan membantu kita terlibat dalam tugas Kitab Suci yang berpusat pada Tuhan berarti bahwa kita mendekati teks sebagai orang percaya. Teks ini menunjuk pada aktivitas Tuhan—keilahian-Nya, aktivitas supranatural dalam 1013 kadang-kadang dicantumkan tanpa penjelasan, untuk menempatkan model alam semesta yang berpusat pada tersebut tidak menyatakan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi. Seringkali Kitab Suci menggambarkan peristiwa alam dari perspektif pengamat, tetapi ini tidak berarti bahwa perspektif ini mencerminkan setiap aspek realitas—itu hanya memberi tahu kita apa yang kita sadari dengan indra kita, tanpa menggunakan alat investigasi telah berhenti dan jam matahari tidak bergerak tidak berarti matahari mengelilingi sepertinya penulis teks ini tidak terlalu terpaku pada keprihatinan kontemporer kita—matahari berdiri diam atau bulan berhenti—melainkan pada kenyataan bahwa Tuhan menjawab doa Yosua Yos 1014.37Pemanjangan hari memberikan waktu tambahan untuk tentara Israel menghancurkan musuh itu menunjukkan kekuasaan Yahweh atas dewa Kanaan Baal dan Astoret. Dewa matahari dan bulan ini tunduk pada perintah Yahweh dan manusia kita membatasi kekuatan dan kemampuan Tuhan. Kita mencari penjelasan naturalistik dan bukti menegaskan bahwa “hikmat Allah sangat dalam, kuasa-Nya luas. Dia melakukan keajaiban yang tidak mungkin mukjizat yang tidak dapat dihitung” Ayub 94, 10.Yang benar adalah kita tidak dapat menggunakan alasan alami untuk menjelaskan Yosua 1013–14. Jika kita bisa, itu adalah keajaiban, tidak dapat menjelaskan bagaimana keajaiban Tuhan bekerja membuat hari pada jaman Yosua lebih panjang dan dari bagaimana kita menjelaskan Yesus memanggil Lazarus dari kematian Yohanes 1138–44 atau berjalan di Danau Galilea Mat 1422– 33.Sifat yang tidak dapat dijelaskan dari peristiwa ini adalah karena itu mujizat, keajaiban Tuhan dan itu tidak LiteralAku akan mendatangkan atas Elam keempat angin dari keempat penjuru langit dan akan menyerakkan mereka ke segala mata angin ini, sehingga tidak ada bangsa yang tidak kedatangan orang-orang yang berserakan dari Elam. Yeremia 4936Engkau, anak manusia, katakanlah Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel Berakhir! Berakhirlah keempat penjuru tanah itu. Yeh 72Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Wahyu 71; 208Asumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa empat penjuru bumi menunjukkan bahwa bumi itu AlkitabiahUngkapan “keempat penjuru negeri” adalah frasa umum di dunia kuno, sama seperti frasa “empat arah kompas” saat dengan frasa dalam Yehezkiel 72, itu hanya merujuk pada Israel lihat Yeh 71. Frasa dalam Wahyu 71 dan Yeremia 4936 adalah ungkapan metafora yang secara geografis mengacu pada seluruh Yunani untuk “sudut/penjuru” dalam Wahyu 71 adalah gonia, yang berarti “sudut” atau “pembagian”.Ini lebih terkait erat dengan pembagian modern yang dikenal sebagai kuadran. Ini tidak menyiratkan bentuk atau bentuk apapun dari Holding mencatat bahwa kata Ibrani yang paling sering diterjemahkan “bumi” dalam Perjanjian Lama adalah erets, yang digunakan untuk merujuk ke bumi tetapi juga menunjuk beberapa bangsa atau wilayah tertentu. , seperti “tanah Hawila” Kej 211, atau mengacu pada sebidang tanah yang ditentukan, seperti yang dibeli oleh Abraham Kej 2315.43Selain itu, mereka yang percaya bumi datar mengklaim bahwa tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan bumi adalah sebuah bola berputar berputar mengorbit matahari. Alkitab diam tidak membuktikan atau membantah hal Juga Apakah Bencana Alama hukuman Tuhan?KesimpulanArtikel ini telah memeriksa teks-teks yang digunakan oleh mereka yang percaya bahwa bumi itu datar untuk mendukung klaim diteliti juga mengenai gagasan bahwa ada pilar di bawah bumi, bahwa ada kubah atau kubah di sekitar bumi, dan bahwa bumi tidak memeriksa teks-teks Alkitab, kesimpulan kami adalah bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar, atau memiliki kubah atau kubah literal, atau bahwa ada pilar di bawah untuk “bumi datar” dibuat lebih banyak pada pengandaian daripada eksegesis yang bertanggung internet yang menggunakan teks-teks ini sebagai bukti sering memberikan tidak ada penjelasan untuk dan dengan segala hormat kepada para blogger yang mempromosikan pandangan “bumi datar”, mereka menggunakan teks-teks ini di luar konteks, tanpa membaca mengambil teks-teks ini secara harfiah, berdasarkan asumsi yang salah dan dengan hasil yang telah ditentukan oleh pikiran yang salah mengarah pada kesimpulan yang salah; bahkan jika didasarkan pada berbagai teks, mereka tidak akan mengarah pada kebenaran tidak dapat mengambil teks, tidak peduli berapa banyak ayat yang digunakan, jika itu telah diluar mengarah pada doktrin yang salah. Kebenaran alkitabiah harus didasarkan pada pengajaran yang jelas dan konsisten tentang Kitab Suci yang secara serius memperhatikan konteks sejarah, sastra, budaya, dan teks harus dipertimbangkan dalam konteksnya. Kita juga harus mempertimbangkan genre bacaan, karena ini menentukan bagaimana kita membaca dan membuat makna dari satu asumsi yang dibuat beberapa orang adalah bahwa orang-orang Ibrani kuno berhutang budi kepada orang-orang kuno lainnya di Mesopotamia atas pandangan dunia mereka, dan oleh karena itu, teks-teks yang merujuk pada “bumi datar”, sebuah “lengkungan/kubah mengelilingi bumi”, dan “pilar” yang menopang bumi juga mencerminkan pandangan Ibrani penelitian kami, pandangan ini tidak dapat dipertahankan. Herman Bavinck berpendapat bahwa “kisah-kisah penciptaan dalam Kejadian dan Babel sangat berbeda dalam semua hal.”44Gordon Wenham menyatakan bahwa “meskipun Kejadian berbagi banyak praanggapan teologis dunia kuno, sebagian besar kisah-kisah yang ditemukan dalam bab-bab ini paling baik dibaca karena menyajikan pandangan dunia alternatif dari yang umumnya diterima di Timur Dekat kuno.”45Oleh karena itu, Musa menyampaikan pandangan dunia alternative berdasarkan wahyu Tuhan, yang pada beberapa titik bertentangan dengan pandangan dunia kuno dari Timur dekat manusia adalah renungan dalam teks-teks Timur Dekat kuno, sedangkan dalam Kitab Suci manusia adalah puncak kekuatan kreatif Ibrani kuno tidak lebih unggul dari budaya lain; lebih tepatnya, Yahweh hanya memilih untuk menyatakan diri-Nya kepada orang-orang ini untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa di sekitarnya Kej 121-3.Kebenaran didasarkan pada wahyu Allah yang lebih dalam dan kasih penebusan-Nya yang besar Yohanes 316; 1 Yohanes 48.Pembacaan Kitab Suci secara kontekstual yang berpusat pada Tuhan sebenarnya menunjuk pada kuasa dan kedaulatan Tuhan yang tak terlukiskan sebagai penguasaan penciptaan dan apa yang dijelaskan di sana menyediakan kerangka kerja untuk penggunaan teks-teks selanjutnya Ayub 388-11; Mz 1045-9.48Untuk Israel dan untuk kita, Tuhan pencipta adalah Tuhannya perjalanan hidup dengan segala suka dan dunia kuno tidak ada pemisahan antara yang supernatural dan yang alami. Tuhan terlibat secara aktif dalam setiap menit detail dunia. Itu adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam dunia B. de Waal, Postgraduate Course Convenor Avondale University College in New South Wales, Christine Garwood, Flat Earth The History of an Infamous Idea London Macmillan, 2007 and Eric Dubay, The FlatEarth Conspiracy New York Thomas Dunne, 2008.2 For some samples of how flat-earth representatives conceive the shape of the earth, see “Maps,” The Flat Earth Society, maps accessed December 16, 2019.3 The flat earth theory is often promoted by a very literalistic interpretation of certain biblical passages. For some resources that try to respond to the flat earth theory on a scientific level, see Robert Carter and Jonathan Sarfati, “A Flat Earth, and Other Nonsense,” Creation Ministries International, last modified December 26, 2019, accessed December 16, 2019 and Nikk Effingham, “How to Reason with Flat Earthers It May Not Help Though,” April 25, 2018, The Conversation, accessed December 16, 2019.⁴ Garwood, Flat Earth, 19– Ibid. See also Edward Grant, The Foundations of Modern Science in the Middle Ages Their Religious, Institutional and Intellectual Contexts Cambridge Cambridge University Press, 1996; Grant, Planets, Stars, and Orbs The Medieval Cosmos, 1200–1687 Cambridge Cambridge University Press, 1994; Grant, Physical Sciences in the Middle Ages Cambridge Cambridge University Press, 1978; Grant, Much Ado About Nothing Theories of Space and Vacuum from the Middle Ages to the Scientific Revolution Cambridge Cambridge University Press, 1981; Grant, God and Reason in the Middle Ages Cambridge Cambridge University Press, 2001; Grant, Science and Religion, 400 to 1550 From Aristotle to Copernicus Westport, CT Greenwood, 2004; Baltimore, MD John Hopkins University Press, 2006; and Grant, A History of Natural Philosophy from the Ancient World to the Nineteenth Century Cambridge Cambridge University Press, 2007.⁶ See “Greek Evidence for the Earth’s Shape and Spin,” Institute of Physics, accessed March 12, 2018.⁷ Randall W. Younker and Richard M. Davidson, “The Myth of the Solid Heavenly Dome Another Look at the Hebrew YQ9r!fa rāqîa,” Andrews University Seminary Studies 49, no. 1 2011 1– Daniel Boorin, The Discoverers New York Random House, 1983, 100– Jeffrey Burton Russell, Inventing the Flat Earth Columbus and the Modern Historians Westport, CT Praeger Publishers, 1997, 2; David Lindberg, Science in the Middle Ages, The Chicago History of Science and Medicine Chicago, IL University of Chicago Press Books, 1980. According to Stephen Jay Gould, “The Late Birth of a Flat Earth,” in Dinosaur in a Haystack Reflections in Natural History New York Three Rivers, 1997, 38–50, “there never was a period of flat Earth darkness’ among scholars regardless of how the public at large may have conceptualized our planet both then and now. Greek knowledge of sphericity never faded, and all major medieval scholars accepted the Earth’s roundness as an established fact of cosmology.” Historians of science David C. Lindberg and Ronald L. Numbers, “Beyond War and Peace A Reappraisal of the Encounter between Christianity and Science,” Church History 55 Cambridge Cambridge University Press, 1986, 338–354, point out that “there was scarcely a Christian scholar of the Middle Ages who did not acknowledge [Earth’s] sphericity and even know its approximate circumference.” The depiction of the earth as a globe can also be seen in the Globus Cruciger the cross-bearing orb that depicts the earth as a globus. As early as AD 215, a coin with the Roman Antoninianus Carinus shows him holding pilum and globe in his hands. Similar depictions are well known from other Roman and European emperors. See the images in “Globus Cruciger,” Wikimedia Commons, last updated September 21, 2019, Globus_cruciger accessed December 17, 2019 and “Globus Cruciger,” accessed December 17, 2019.10 Russell, Inventing the Flat Earth, 4-6, Johannes de Sacrobosco, Tractatus de Sphaera “On the Sphere of the World”, trans. Lynn Thorndike, ca. early thirteenth century; translation published 1949, http//www. accessed July 1, 2019.12 See Matthew Dunn, “The Flat Earth Theory Has Seen a Resurgence, with People Trying to Prove Our Planet is Not a Sphere,” June 1, 2017, accessed March 1, 2018.13 See the discussion in Norman R. Gulley, Systematic Theology Creation, Christ, Salvation Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2012, 33– Ibid., xxi, Jacques B. Doukhan, Genesis, Seventh-day Adventist International Bible Commentary Hagerstown, MD Pacific Press, 2016, A genre is a literary type distinguished by its content, particular style, or compositional form of writing. The subject matter, structure, and style are taken into account when identifying genre. Genre is important to understand the communicative nature of texts and helps the reader understand the text’s particular See Carl F. H. Henry, God, Revelation and Authority, Waco, TX Word, 1976, 2 See “Religious References,” Flat Earth Society, accessed December 17, 2019.19 All biblical quotations are from the NKJV, unless otherwise Kenneth Mathews, Genesis 1–1126, New American Commentary Nashville, TN Broadman and Holman, 1996, 150. See also Bruce K. Waltke, Genesis A Commentary Grand Rapids, MI Zondervan, 2001, Hugh Ross, The Genesis Question Scientific Advances and the Accuracy of Genesis Colorado Springs, CO NavPress, 1998, 34, 199, 201. See also Ross, The Fingerprint of God Orange Promise Publishing, 1989, 165–8; Ross, A Matter of Days Resolving a Creation Controversy Colorado Springs, CO NavPress, 2004, 236; John L. Wiester, The Genesis Connection Nashville, TN Thomas Nelson, 1983, 202; Alan Hayward, Creation and Evolution Rethinking the Evidence from Science and the Bible Minneapolis, MN Bethany, 1985, 179–81; and H. Donald Daae, Bridging the Gap The First Six Days Calgary Genesis International Research, 1988, 56–68. 22 Younker and Davidson, “Myth of the Solid Heavenly Dome,” 1– John Sailhamer, “Genesis,” in Expositor’s Bible Dictionary Revised Edition, ed. Tremper Longman III and David E. Garland Grand Rapids, MI Zondervan, 2008, 159. The Hebrew šāmayim has a plural Mathews, Genesis 1–1126, Carl Friedrich Keil and Franz Delitzsch, Commentary on the Old Testament The Pentateuch, Peabody, MA Hendrickson, 1996, 153–54. See further Younker and Davidson, “Myth of the Solid Heavenly Dome,” 2227 William A. VanGemeren, “Psalms,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein Grand Rapids, MI Zondervan, 1991, Peter H. Davids, The Letters of 2 Peter and Jude Grand Rapids, MI Eerdmans 2006, Francis D. Nichol, The Seventh-day Adventist Bible Commentary Hagerstown, MD Review and Herald, 1976, 4 Shalom M. Paul, Isaiah 40–66, Eerdmans Critical Commentary Grand Rapids, MI Eerdmans, 2012, VanGemeren, “Psalms,” 649. In the New Testament, the expression “from the foundation of the earth” refers just to the time from the creation of the earth Matt 1315; 2534; Luke 1150; Rev 138; 178. The same is true for “before the foundation” John 1724; Eph 14; 1 Pet 120 and for “since the foundation . . .” Heb 926.32 Ronald F. Youngblood, “1 & 2 Samuel,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein Grand Rapids, MI Zondervan, 1992, Hans-Joachim Kraus, Psalms 60–150 A Commentary, trans. Hilton C. Oswald Minneapolis, MN Augsburg Fortress, 1989, 286– Ralph Klein, 1 Samuel, 2nd ed., Word Biblical Commentary Dallas, TX Word, 2008, 10 Gordon D. Fee and Douglas Stuart, How to Read the Bible for All Its Worth, 3rd ed. Grand Rapids, MI Zondervan, 2003, See the depiction of the tablet BagM. Beih 2 no. 98 and the discussion of its meaning in Wayne Horowitz, Mesopotamian Cosmic Geography Winona Lake, IN Eisenbrauns, 1998, 195– Various proposals have been put forward to explain this passage. For a brief overview, see the discussion in Gleason L. Archer, The New International Encyclopedia of Bible Difficulties Grand Rapids, MI Zondervan, 1982, 161–162 and Walter C. Kaiser, Jr., Peter H. Davids, and Manfred T. Brauch, Hard Sayings of the Bible Downers Grove, IL InterVarsity, 1996, 186– Nichol, The Seventh-day Adventist Bible Commentary, 2 Michael Youseff, Joshua Leading the Way Through Eugene, OR Harvest, 2013, Joan S. Morton, Science in the Bible Chicago, IL Moody, 1978, 138, 141. See further Ranko Stefanovic, Revelation of Jesus Christ Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2002, See Logos Bible App, Revelation 71 Accessed December 18, 2019.42 Louis A. Brighton, Revelation, Concordia Commentary Saint Louis, MO Concordia, 1999, J. Holding, “The Legendary Flat-Earth Bible,” Christian Research Journal 36, no. 3 2013 Herman Bavinck, Reformed Dogmatics, ed. John Bolt, trans. John Vriend, vol. 2, God and Creation, Grand Rapids, MI Baker, 2004, Gordon J. Wenham, Genesis 1–15, Word Biblical Commentary Waco, TX Word, 1987, 1 Gerhard F. Hasel, “The Polemic Nature of the Genesis Cosmology,” Evangelical Quarterly 46 1974 81– Gulley, Systematic Theology, See further Gerald A. Klingbeil, ed., The Genesis Creation Account and Its Reverberations in the Old Testament Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2015.49 John H. Walton, Job, NIV Application Commentary Grand Rapids, MI Zondervan, 2012, comments
Menurutnya peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, dan digambarkan pada bidang datar dengan sistem proyeksi tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain sebagainya.
"Orang yang paling bijaksana adalah dia yang mengetahui dengan baik Alkitabnya, dan hidup sesuai dengan ajaran-ajaran kitabnya itu. Ada lebih banyak ilmu pengetahuan nyata yang akan ditemukan di dalam Alkitab, khususnya dalam kitab Kejadian, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Yesaya, dan Yehezkiel, melebihi yang dapat diperoleh dari semua Universitas dan Observatorium yang ada di dunia ini. Bulir-bulir Besar dari pengetahuan sejati tertanam di sana, tetapi hal itu perlu dicari dengan semangat penghormatan, karena "[Yahuwah] menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" – Yakobus 46. [Guru] kita berkata- "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, [Tuan] langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu"- Matius 1125, 26." Terra Firma Earth Not a Planet, Proved from Scripture, Reason, and Fact, David Wardlaw Scott, Di bawah ini, kita akan memperhatikan beberapa poin yang telah menyebabkan WLC meyakini "Bumi Datar". Hal ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk dijadikan sebagai sebuah daftar bukti yang lengkap. Namun, hal ini telah cukup membuktikan untuk mendorong semua orang memulai penyelidikan yang jujur pada perihal yang sangat menarik dan penting ini. Adalah tidak mudah untuk melepaskan pengontrolan seumur hidup yang dilakukan terus menerus dan propaganda yang menipu, tapi karena kasih karunia Bapa, hal itu dapat dicapai. Kami berdoa supaya anda mau meletakkan prasangka dan praduga-praduga di pintu penyelidikan dan mengambil waktu untuk mempelajari hal ini dengan pikiran terbuka dan hati yang jujur. "Kebenaran tidak pernah takut pada penyelidikan menyeluruh". David Wardlaw Scott Bersamaan dengan itu, kami mendapatkannya Pendapat bahwa Bumi adalah datar terdengar gila. Ini adalah apa yang kami pikirkan ketika untuk pertama kali kami diperkenalkan pada perihal ini. Namun karena tidak ingin menolak apa pun, tanpa penyelidikan yang menyeluruh, kami mulai sambil berdoa mempelajari masalah ini, berjanji bahwa kami akan setia kepada bukti, dan mengikutinya kemanapun itu menuntun. Setelah berminggu-minggu dan berbulan-bulan mencari tahu dengan sungguh-sungguh dan belajar dengan rajin, sekarang kami yakin dengan sangat bahwa model "bulat" dunia inilah yang gila. "Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya". Amsal 1813 Bukti Alkitab yang mendukung Bumi Datar yang statis Bumi ini adalah statis Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh stabil dunia, tidak bergeser dari tempatnya. 1 Tawarikh 1630, KJV Yahuwah adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Yahuwah berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, stabil dunia, tidak bergeser dari tempatnya. Lihat Mazmur 931. Katakanlah di antara bangsa-bangsa "Yahuwah itu Raja! Sungguh stabil dunia, tidak bergeser dari tempatnya. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran. Lihat Mazmur 9610. Pujilah Yahuwah, hai jiwaku! Yahuwah, Elohimku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak. . . . Yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya. Lihat Mazmur 1041, 5. Bumi dan benda-benda langit tertutup oleh cakrawala Berfirmanlah Elohim "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Elohim menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Elohim menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Lihat Kejadian 16-8. Di sini, kita menemukan bahwa Yahuwah menciptakan hamparan langit dengan memisahkan "air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya". Ini sudah sangat jelas; ada air di bawah cakrawala dan juga ada di atas cakrawala. Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit! Mazmur 1484, KJV Berdasarkan Kejadian 16-8, ada air di bawah cakrawala dan juga ada di atas cakrawala. Kata yang diterjemahkan sebagai "cakrawala" di sini adalah H7549 H7549 - râqı̂ya‛ Definisi kamus BDB 1 permukaan yang dikembangkan padat, hamparan, cakrawala 1a hamparan datar sebagai dasar, penyokong 1b cakrawala kubah langit yang menyokong air yang ada di atas 1b1 diyakini oleh orang Ibrani sebagai sesuatu yang padat dan menyokong 'air' yang ada di atas Perhatikan pengakuan BDB bahwa cakrawala mengacu pada "kubah langit yang menyokong air yang ada di atas," dan menambahkan bahwa itu "diyakini oleh orang Ibrani sebagai sesuatu yang padat dan menyokong 'air' yang ada di atas". Akar dari H7549 râqı̂ya‛ adalah H7554 râqa‛, yang didefinisikan oleh konkordansi Strong sebagai "Sebuah akar kuno; melantak bumi sebagai tanda semangat; dengan analogi untuk memperluas dengan melantak; dengan membuatnya berlapis dengan lembaran tipis dari logam -mendetak, memperluas, menyebarluaskan kedepan, keatas, keluar, kedalam lempengan, menghentak, membentang" –Konkordansi Strong Cakrawala yang menyokong air yang ada di atasnya muncul dari akar kata padat, seperti dilantak seperti lembaran logam. Alkitab melanjutkan dengan menyatakan bahwa benda-benda langit ditempatkan di dalam cakrawala ini. Berfirmanlah Elohim "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Elohim menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Elohim menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Elohim melihat bahwa semuanya itu baik. Lihat Kejadian 114-18. Kitab Suci mengatakan dengan bahasa yang jelas bahwa 1 Ada air di bawah cakrawala dan juga ada di atas cakrawala. Lihat Kejadian 16-8. 2 Benda-benda langit ditempatkan di dalam cakrawala. Lihat Kejadian 114-18. Cakrawala adalah sifatnya padat Pada ayat berikut ini, Elihu dalam percakapannya dengan Ayub menegaskan apa yang telah kita pelajari dari kisah Penciptaan dalam kitab Kejadian, yaitu bahwa cakrawala yang memisahkan air dan menjadi tempat benda-benda langit adalah padat. Perhatikan bahwa Elihu menggunakan H7554 râqa‛, akar kata dari cakrawala, yang berarti "dengan analogi untuk memperluas dengan melantak; dengan membuatnya berlapis dengan lembaran tipis dari logam -mendetak, memperluas, menyebarluaskan kedepan, keatas, keluar, kedalam lempengan, menghentak, membentang". Dapatkah engkau seperti Dia membentangkan [H7554 - râqa‛] cakrawala, yang keras seperti cermin tuangan? Ayub 3718, KJV Sekarang, mari kita mengkaji sebuah ayat kunci yang sering dikutip oleh mereka yang mendukung model bulat Dia yang bertakhta di atas lingkaran [H2329 - chûg] bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman. Yesaya 4022, KJV Kata yang digunakan di sini untuk menunjukkan "lingkaran" adalah H2329 chûg. Ini secara harfiah berarti lingkaran, keliling, atau kompas, dan jika diperluas dapat merujuk pada kubah langit. Kata ini tidak berarti "bola" atau "bulatan". H2329 - chûg Definisi BDB 1 lingkaran, keliling, kompas 2 BDB kubah dari langit H2329 chûg sama sekali tidak menunjuk pada sebuah bola atau bulatan. Yesaya, di bawah ilham ilahi, telah dengan sengaja menggunakan pilihan kata ini; dia tidak kekurangan kata untuk "bola", seperti yang jelas dapat dilihat dalam ayat berikut Dia pasti menggulung engkau keras-keras dan menggulingkan engkau seperti sebuah bola [H1754 - dûr] ke tanah yang luas. . . Yesaya 2218, KJV Yesaya, ketika mengacu pada sebuah bola menulis H1754 dûr bukan H2329 chûg. Keduanya adalah pernyataan yang bersifat khusus. Adalah penting untuk dicatat di sini bahwa H2329 chûg dapat merujuk pada "kubah langit" yang, dalam konteks, tampaknya paling cocok digunakan dalam penggunaannya dalam ayat ini. Mari kita lihat kembali Dia yang bertakhta di atas lingkaran [H2329 - chûg] bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit [H8064 - shâmayim] seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman. Yesaya 4022, KJV Ayat ini mengatakan bahwa Yahuwah bertakhta di atas kubah langit di atas Bumi1 dan bahwa dari sudut pandang-Nya, penghuni bumi nampak seperti belalang. Yahuwah, tentu saja, adalah Pribadi yang Mahahadir dan tidak perlu membelalakkan mata-Nya untuk melihat para penduduk bumi, tapi gambaran yang Yesaya lukiskan sudah sangat jelas. Ayat ini juga memberitahu kita bahwa Yahuwah membentangkan langit [H8064 - shâmayim] seperti sebuah "kain tirai" dan mengembangkannya seperti sebuah "tenda". Kata yang digunakan di sini untuk menunjukkan "langit" adalah kata yang sama yang digunakan dalam kitab Kejadian untuk mengidentifikasi cakrawala Lalu Elohim menamai cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] itu langit [H8064 - shâmayim]. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.. Lihat Kejadian 18. Apa yang Yesaya sampaikan kemudian adalah bahwa Bapa Yahuwah bertakhta di atas atau berada di atas cakrawala yang membentang di atas bumi seperti sebuah tenda. Kitab Suci secara berkesinambungan mengatakan bahwa Yahuwah membentangkan langit, atau shâmayim Mazmur 1042, Ayub 98, Yes. 4022; 425; 4424; 4512; 5113, Yer. 1012; 5115, Zak. 121. Yesaya memberitahukan kepada kita bahwa Bapa Yahuwah bertakhta di atas atau berada di atas cakrawala yang Dia bentangkan di atas Bumi seperti “sebuah tirai” atau “sebuah tenda”. Lihat Yesaya 4022. Analogi ini tidak akan masuk akal di dalam konteks bumi yang bulat. Elifas, dalam kitab Ayub, setuju dengan penafsiran ini, karena ia mengatakan bahwa Yahuwah berjalan pada chûg H2329, kata yang sama yang digunakan oleh Yesaya untuk menunjukkan kubah langit Terjemahan langsung Green dari Ayub 2214 – “dan di kubah [H2329] – langit [H8064] – Dia berjalan-jalan” Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran [H2329 - chûg] langit [H8064 - shâmayim]. Ayub 2214, KJV Elifas jelas percaya bahwa Yahuwah berdiam [tinggal] di puncak cakrawala. Bukankah Elohim bersemayam di langit [H8064 - shâmayim] yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya! Lihat Ayub 2212. Salomo, dalam komentarnya pada kisah Penciptaan, memperkuat apa yang telah kita pelajari sejauh ini dari pena Musa, Yesaya, dan penulis kitab Ayub Ketika Ia mempersiapkan langit [H8064 - shâmayim], aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit [H2329 - chûg] pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi. Amsal 827-29, KJV Di sini, sekali lagi, kita menemukan kata yang sama yang digunakan untuk mengidentifikasi cakrawala, atau langit chûg H2329 "Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang! Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit! . . . sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit". Mazmur 1483-4, 13. Salomo, pada ayat di atas, menyampaikan ulang apa yang Yahuwah lakukan selama minggu Penciptaan Lihat Kejadian 1 2. Secara konteks, tampak bahwa Salomo sedang berbicara secara khusus tentang di mana cakrawala secara fisik bersandar pada permukaan air samudera raya, karena ia mengatakan dengan jelas setelah membicarakan tentang persiapan langit [H8064 - shâmayim] ketika chûg H2329 ditetapkan "pada permukaan air samudera raya". Penafsiran lain yang sangat wajar adalah bahwa Salomo, di sini, mengacu pada lingkaran luar es yang dibentuk oleh Yahuwah mengandung lautan, karena ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Dia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi. Amsal 829, KJV Terlepas dari penafsiran mana dari salah satu ini yang dipegang oleh seseorang, satu hal yang pasti tidak ada satupun bagian yang mengisyaratkan bahwa bumi adalah sesuatu yang bulat. Semua referensi Alkitab yang dikaji sejauh ini dengan tidak terbantahkan menggambarkan sebuah bumi datar yang tertutup oleh cakrawala di langit. Mari kita mengkaji penglihatan yang paling luar biasa yang dicatat oleh Nabi Yehezkiel Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit [H8064 - shâmayim]dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Elohim . . . . Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup . . . . Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛], yang kelihatan seperti kristal es yang mendahsyatkan, terbentang di atas kepala mereka. Dan di bawah cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka. Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai. Di atas cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia. Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar. Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan Yahuwah. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman. Lihat Yehezkiel 11,4,5,22-28. Di sini, Yehezkiel memberitahu kita 1. Langit [H8064 - shâmayim] dibuka. Lihat Yehezkiel 11. 2. Angin badai, awan besar, dengan api yang berkilat-kilat di dalamnya datang dari arah utara. Lihat Yehezkiel 14. Kata "utara", secara konteks di sini, tampaknya untuk menunjuk pada puncak langit, yang dibuka untuk dia. Ayub selaras dengan pemahaman ini "Dia membentangkan utara di atas kekosongan..." Lihat Ayub 267 3. Dari dalam angin badai berapi ini keluar empat makhluk hidup. Lihat Yehezkiel 15. 4. Setelah makhluk-makhluk itu tampil, Yehezkiel melihat cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] "terbentang di atas kepala mereka". Yehezkiel menyamakan cakrawala dengan "kristal es yang mengerikan". Lihat Yehezkiel 122. Kata yang diterjemahkan sebagai "kristal es" di sini adalah H7140 qerach yang berarti "embun beku, es, kristal es". Hal ini menunjukkan bahwa air di atas cakrawala membeku atau setidaknya nampak seperti es. Sepertinya hal ini juga yang dilihat oleh Rasul Yohanes dalam penglihatannya "Di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang". Wahyu 46. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai "kristal es" di sini adalah krustallos G2930, kata yang "digunakan dalam bahasa Yunani kuno untuk es". Vincent’s Word Studies. Banyak lagi yang bisa dikatakan tentang hal ini, tetapi bukan dalam lingkup penelitian ini untuk menggali lebih jauh ke dalam tambang emas khusus ini. 5. Sebuah suara berbicara dari cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] yang ada di atas mereka kepada makhluk-makhluk itu. Lihat Yehezkiel 125. 6. Yehezkiel memandang Yahuwah di atas takhta-Nya di atas cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛]. Lihat Yehezkiel 126-28. Yehezkiel, di sini, telah melukiskan gambaran yang sangat jelas tentang Yahuwah yang bertakhta dalam kemuliaan di atas takhta-Nya di atas cakrawala, yang tampak baginya seperti kristal es. Nabi menegaskan gambaran ini lagi dalam penglihatan yang lain Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala [H7549 - râqı̂ya‛] yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya. Yehezkiel 101 Yesaya, Elifas, Elihu, dan Yehezkiel semua setuju bahwa Yahuwah bertakhta di atas cakrawala yang padat. Tampaknya bahwa Bumi ini dalam arti yang sebenarnya adalah tumpuan kaki Yahuwah Beginilah firman Yahuwah Langit [H8064 - shâmayim] adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? Lihat Yesaya 661. Bumi itu datar Dalam kitab Ayub, kita menemukan monolog yang sangat menarik dan penuh wawasan. Dalam pasal 38, Yahuwah menampakkan diri kepada Ayub dan mulai bertanya kepadanya. Salah satu dari pertanyaan ini secara khusus berkaitan dengan penelitian ini Apakah engkau mengerti luasnya [H7338 - rachab] bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. Ayub 3818, KJV Kata, luasnya, di sini adalah rachab H7338, yang berarti "luas, hamparan luas atau lebar." Kamus BDB. Ini tampaknya seperti sebuah pertanyaan sah yang sempurna pada Bumi yang datar. Namun, tidak masuk akal sama sekali, dalam konteks bumi yang bulat. Dalam Kitab Daniel, rincian dari mimpi nubuatan Nebukadnezar menunjukkan bahwa bumi itu datar Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi. Daniel 410-11, KJV Nebukadnezar mengatakan bahwa ia memimpikan sebuah pohon yang tumbuh begitu tinggi sehingga pohon itu dapat "dilihat sampai ke ujung seluruh bumi". Walaupun ini hanyalah sebuah mimpi, namun masih tetap menjadi indikasi dari bumi yang datar, karena hanya pada bentuk bumi yang datar hal ini akan menjadi mungkin. Konsep ini akan menjadi sebuah ucapan yang mustahil pada model yang bulat. Sekarang, mari kita melihat pada beberapa penjabaran mulia mengenai kembalinya Sang Juruselamat kita yang penuh kasih Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu". Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan? Wahyu 612-17, KJV Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. Wahyu 17, KJV Menurut Yohanes sang Pewahyu 1. Bintang-bintang akan berjatuhan ke Bumi. Lihat Wahyu 613. Yohanes, seperti nabi-nabi lain yang menjelaskan tentang topik ini, jelas tidak percaya bahwa bintang-bintang memiliki ukuran raksasa lebih besar dari bumi yang berada jutaan mil jauhnya. Jika ini terjadi, sebagaimana yang astronomi moderen maksudkan, dampak dari satu bintang akan cukup untuk memusnahkan seluruh bumi. Perhatikan juga bahwa Yohanes mengatakan bintang-bintang "jatuh" ke bumi; dia tidak mengatakan bahwa bintang-bintang meluncur ke arah Bumi. 2. Langit kemudian akan digulung seperti gulungan kitab. Lihat Wahyu 614. Hal ini sesuai dengan penggambaran di semua kitab mengenai langit yang terbentang seperti kain tirai atau tenda. Penjabaran ini akan menjadi sangat tidak masuk akal jika bumi itu bulat. 3. Semua orang di Bumi akan melihat Yahushua datang dalam kemuliaan. Lihat Wahyu 17. Ini masuk akal pada bumi datar, tapi tidak mungkin jika bumi itu bulat. 4. Orang-orang jahat yang tidak bertobat akan berusaha untuk menyembunyikan diri dari "murka Anak Domba" dan "dari hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu". Lihat Wahyu 615-16. Ketika langit digulung kembali "seperti gulungan kitab", orang fasik akan memandang wajah-Nya yang duduk di atas takhta di atas kubah langit, atau "lingkaran [H2329 - chûg] bumi" Yes. 4033, dan akan berusaha untuk menyembunyikan diri. Kitab Suci mengatakan bahwa, pada Kedatangan Kedua Yahushua, langit akan digulung “seperti gulungan kitab yang digulung”, dan bahwa “semua mata akan melihat Dia”. Lihat Wahyu 17; 612-17. Hal itu harus membutuhkan sebuah persetujuan asumsi yang besar dan manipulasi untuk membuat ayat-ayat ini selaras dengan model bumi yang bulat. Ketika langit digulung, orang-orang fasik akan melihat Yahuwah di atas takhta-Nya, dan mereka akan berusaha untuk menyembunyikan diri dari kemuliaan kehadiran-Nya. Benda-benda langitlah yang bergerak, bukan Bumi. Lalu Yosua berbicara kepada Yahuwah pada hari Yahuwah menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. Lihat Yosua 1012-13. Ayat ini sudah sangat jelas "matahari tidak bergerak ditengah langit". Yosua memerintahkan matahari dan bulan untuk berhenti di langit. Dia tidak memerintahkan bumi untuk berhenti berputar. Sebagai para pelajar Alkitab yang jujur, kita harus mengakui kejelasan ayat ini. Yahuwah mengharamkan kita memutarbalik Kitab Suci dengan menyetujui teori pseudo-ilmiah manusia milik Copernicus berpusat di matahari, yang bertentangan dengan Kitab Suci mulai dari kitab Kejadian. Ilmu Pasti yang dapat diuji dan diamati membenarkan fakta dari Bumi yang statis Percobaan-percobaan, dan Dugaan Efek Koriolis. Dalam kitab Yesaya, kita memiliki catatan terilhami mengenai bagaimana Yahuwah menyebabkan matahari mundur di langit, menyebabkan bayangan matahari bergerak mundur Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh derajat yang telah dijalaninya. Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh derajat dari jarak yang telah dijalaninya. Yesaya 388, KJV Yesaya mengatakan dalam bahasa yang jelas bahwa "matahari mundur sepuluh derajat". Tidak ada pertanyaan tentang hal itu; Yesaya percaya bahwa mataharilah yang bergerak, bukan Bumi. Yahuwah mengharamkan kita untuk membuat kesaksian para nabi tunduk kepada teori manusia penipu yang sesat. Raja Daud juga percaya bahwa mataharilah yang bergerak Yahuwah mengharamkan kita untuk membuat kesaksian para nabi tunduk kepada teori manusia penipu yang sesat. Langit menceritakan kemuliaan Elohim, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. Lihat Mazmur 191-6. Yahuwah mengharamkan kita untuk membuat kesaksian para nabi tunduk kepada teori manusia penipu yang sesat. Bukti Empiris mendukung Bumi datar Di bawah ini, kita secara singkat akan bersentuhan dengan beberapa bukti empiris yang mendukung Bumi Datar. Bukti-bukti ini tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah daftar yang lengkap. Adalah bukan tujuan kami di sini untuk menghadirkan rincian besar mengenai perihal ini, karena sudah ada sejumlah besar informasi yang tersedia secara online bagi mereka yang jujur mencari kebenaran. Jelas tidak ada kelengkungan Jika Bumi adalah sebuah bola yang memiliki lingkaran mil seperti yang diklaim oleh NASA, maka permukaan air seharusnya melengkung ke bawah 8 inci per mil dikalikan dengan kuadrat jaraknya. Ini berbanding lurus dengan penurunan jarak pandang pada tingkat ketinggian obyek yang jauh. Eksperimen yang tak terhitung jumlahnya telah dilakukan untuk menguji hal ini, tapi semua telah gagal untuk menunjukkan adanya kelengkungan. Air selalu selevel dengan sempurna. Tidak melengkung. Beberapa contoh Fakta bahwa para surveyor, teknisi, arsitek, perwira angkatan laut, dll. tidak mempertimbangkan kelengkungan bumi ketika merancang/merencanakan proyek-proyek mereka Walaupun beberapa orang mengklaim bahwa jembatan tertentu dibangun dengan kelengkungan dalam pikiran, kesalahan dari pendapat ini menjadi jelas ketika seseorang menyadari bahwa air yang ada di bawah jembatan tidak mengikuti kelengkungan jembatan itu. Air selalu menemukan levelnya sendiri; dan itu tidak pernah melengkung. Fakta bahwa pilot pesawat tidak perlu terus-menerus mencondongkan hidung pesawat mereka ke bawah untuk menjaga mereka tetap berada di ketinggian yang sama dan mencegah mereka terbang ke luar angkasa yang akan benar-benar diperlukan jika mereka terbang ratusan mil per jam pada sebuah benda bulat. Fakta bahwa sungai-sungai mengalir melalui jalur yang memiliki rintangan paling kecil, tetapi ditemukan di banyak tempat di dunia sungai mengalir ke atas dan naik melewati bermil-mil ketinggian Contoh Sungai Mississippi harus naik 11 mil sebelum mencapai Teluk Meksiko. Walaupun pernah ada pikiran bahwa kelengkungan Bumi atau air yang menyebabkan lambung kapal menghilang saat mereka melakukan perjalanan menjauh dari yang melihatnya, kita sekarang tahu bahwa ini hanya karena "hukum cara pandang". Seluruh kapal yang telah lama menghilang dari pandangan mata telanjang dapat dengan mudah didekatkan kembali dalam pandangan dengan bantuan teleskop atau alat pembesar yang serupa. Gravitasi belum pernah dibuktikan; gravitasi harus diterima dengan iman demi mendukung model bumi bulat. Gravitasi adalah sesuatu yang telah kita terima begitu saja sebagai kebenaran ketika kita masih anak-anak karena kita telah didoktrin/dicuci otaknya oleh sistem "pendidikan", namun pada kenyataannya, teori ini sangat tidak masuk akal. Apakah kita benar-benar percaya bahwa ada kekuatan magis yang disebut "gravitasi" yang begitu kuat melampaui fikiran sehingga dapat memaku seluruh lautan ke Bumi, namun tidak dapat mengatasi awan asap yang paling kecil atau bahkan serangga bersayap terkecil? Apakah kita benar-benar percaya bahwa kekuatan khayalan yang disebut "gravitasi" ini bisa membuat hujan terbalik atau menyebabkan tanaman tumbuh menyamping? ...semuanya tanpa kita menyadarinya? Kebetulan, mereka yang mempromosikan teori gravitasi juga mengatakan bahwa bumi menggelinding mil per jam, saat mengitari matahari dengan kecepatan mil per jam, dan melaju melalui alam semesta pada kecepatan mil per jam. Namun, anda tidak merasakan bahkan sedikit pun gerakan saat anda duduk di depan komputer anda membaca artikel ini. Ini tidak masuk akal. Pseudo-ilmiah moderen pada dasarnya mengatakan "Abaikan Alkitab anda, indra anda, pemikiran anda, dan semua data yang teruji, teramati dan telah berulang kali diambil... dan percayalah dengan membabi buta pada apa yang diberitahukan oleh buku cetak anda". Mereka yang memiliki kewenangan duniawi mengetahui dengan baik bahwa, "Jika anda mengatakan kebohongan yang cukup besar dan menceritakannya cukup sering, maka itu akan dipercaya". Adolf Hitler Jangan salah; Musuh memiliki sebuah agenda. Sebuah video singkat Gravitasi atau Berat Jenis? Ufuk atau kaki langit selalu muncul di depan mata pengamat bahkan ketika naik terbang dengan menggunakan pesawat pada ketinggian kaki di atas bumi. Tidak pernah ada titik di mana pengamat harus melihat ke bawah untuk menemukan ufuk dari lengkungan bulatan. Perhatikan lidah ular yang bercabang dua yang ada pada logo NASA. Ufuk atau kaki langit akan selalu terlihat datar secara sempurna. Kesulitan yang dituliskan oleh para kapten kapal yang mencoba untuk melayari “belahan bumi selatan” ketika berasumsi bahwa Bumi adalah sebuah bola bulat Jika Bumi ini bulat, garis bujur akan semakin menyempit karena anda pindah dari khatulistiwa menuju tempat yang diduga "kutub selatan". Namun, pada Bumi datar, garis bujur akan terus melebar mulai dari bagian luar Kutub Utara, yang berarti bahwa garis ini semakin melebar saat anda bergerak ke selatan. Laporan oleh para penjelajah pada tahun 1700-an dan 1800-an memperkirakan bahwa mereka telah melintasi lebih dari mil ketika mencoba untuk mengelilingi Antartika, yang sebenarnya adalah merupakan cincin es terluar di Bumi yang Datar misalnya James Cook, James Clark Ross, ekspedisi "Penantang" Inggris. Ingatlah bahwa, menurut NASA, bola dunia ini hanya memiliki lingkaran sejauh mil. Pola penerbangan yang tidak masuk akal dari pesawat komersial Sebuah video singkat Down South Fakta bahwa benda-benda yang jauh, bahkan ketika pandangan dengan mata telanjang membuat benda itu nampak berada di atas ufuk, tidak tampak menjauh dengan condong di mata para pengamat yang harus terjadi jika benda itu melewati dugaan titik kelengkungan pada Bumi bulat. Pada sebuah bola Bumi di bawah kekuatan "gravitasi", balon udara panas akan nampak condong ke belakang karena balon itu terbang ke atas langit menjauh dari pengamat, membuat bagian bawah dari keranjangnya semakin terlihat. Laporan bahwa Polaris Bintang Utara telah terlihat di arah selatan sejauh 20 derajat Lintang Selatan, namun yang diduga bintang Kutub Selatan Sigma Octantis tidak konsisten terlihat dari setiap garis bujur bahkan di khatulistiwa dan anomali-anomali rasi bintang lainnya yang dapat dilihat Pola cuaca dan arus laut lebih masuk akal di Bumi datar Peta Kesamaan Jarak Azimut Klik pada "bumi" di pojok kiri bawah dari peta yang ditampilkan di link ini untuk mendapatkan lebih banyak pilihan pandangan. Kebetulan, ini adalah peta yang sama yang digunakan oleh PBB dalam logo mereka. Fakta bahwa NASA sebuah serikat militer rahasia tidak pernah menghasilkan sebuah foto Bumi yang sebenarnya, dan terus-menerus bekerja untuk menipu... Foto dari Robert Simmon di depan “Pualam Biru”. Kredit NASA/W. Hrybyk NASA secara terbuka mengakui bahwa gambar-gambar mereka diciptakan dengan data komputer; gambar-gambar itu bukan foto. Ketika Robert Simmon, sang visualisi dan perancang dari NASA ditanya, "Apa hal paling keren yang pernah anda lakukan sebagai bagian dari pekerjaan anda di Goddard?" dia menjawab "Terakhir kali ada orang yang mengambil foto dari atas orbit Bumi rendah yang menunjukkan seluruh belahan satu sisi dari sebuah bola adalah pada tahun 1972 selama Apollo 17. Satelit-satelit pada Sistem Observasi Bumi milik NASA EOS telah dirancang untuk memberikan laporan kondisi kesehatan Bumi. Pada tahun 2002, kami akhirnya memiliki data yang cukup untuk membuat sebuah foto dari keseluruhan bumi. Jadi kami yang membuatnya. Bagian yang sulit adalah menciptakan sebuah peta datar dari permukaan bumi dengan menggunakan data satelit dalam kurun waktu empat bulan. Reto Stockli, sekarang bertugas di Kantor Meteorologi dan Klimatologi Swiss, melakukan banyak pekerjaan ini. Kemudian kami membungkuskan peta datar itu di sekeliling sebuah bola. Bagian saya adalah membentuk permukaan, awan, dan lautan untuk memenuhi harapan orang banyak tentang bagaimana Bumi terlihat dari luar angkasa. Bola itu menjadi Bola Pualam Biru yang terkenal. Saya sangat senang dengan itu tetapi tidak tahu seberapa luas itu akan tersebar. Kami tidak pernah berpikir itu akan menjadi sebuah model. Saya pasti tidak pernah berpikir bahwa saya akan menjadi "Tn. Pualam Biru". Dari saat itu kami memperbarui peta dasar dengan meningkatkan resolusi dan, pada tahun 2004, kami membuat serangkaian peta bulanan". Bagaimana gambar "pualam biru" dari Bumi diciptakan? Menurut NASA, sebuah "peta datar" diciptakan dari data yang dianggap data satelit dan kemudian dibungkuskan "di sekeliling sebuah bola". Gambar itu kemudian dipoles hingga "sesuai dengan harapan masyarakat tentang bagaimana bumi terlihat dari ruang angkasa". Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap Yahuwah, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya "Ia tidak tahu apa-apa"? Lihat Yesaya 2915-16. Siapa yang anda percaya? Nabi-nabi Yahuwah atau serikat militer rahasia di NASA? Beginilah firman Yahuwah "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Yahuwah! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Yahuwah, yang menaruh harapannya pada Yahuwah! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Lihat Yeremia 175-8. Konten Terkait Yesuit & Bumi yang Bulat Induk dari Segala Konspirasi Bumi Datar Singkirkan yang Bulat! 1 Walaupun ini adalah sebuah penafsiran yang dipegang oleh banyak penafsir Alkitab, adalah mungkin pendapat yang wajar bahwa “lingkaran bumi” yang disebutkan oleh Yesaya Yes. 4022 adalah sebenarnya sebuah rujukan pada bentuk lingkaran Bumi. Hal ini sangat masuk akal. Namun nabi dengan jelas tidak mengatakan bahwa Bumi adalah bulat. .